• Email Address

    humas@iaidu-asahan.ac.id

Perkuat Tradisi Keilmuan Al-Qur’an dan Hadis di Asia Tenggara, IAIDU Asahan, YADIM Malaysia, dan MUI Asahan Gelar FGD Pengelolaan MTQ dan Musabaqah Hifzil Hadis

  • Home
  • Perkuat Tradisi Keilmuan Al-Qur’an dan Hadis di Asia Tenggara, IAIDU Asahan, YADIM Malaysia, dan MUI Asahan Gelar FGD Pengelolaan MTQ dan Musabaqah Hifzil Hadis

29 Desember 2025 , Berita Kampus

Kisaran, 27 Desember 2025 — Institut Agama Islam Daar Al Uluum (IAIDU Asahan) bersama Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM) dan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Asahan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Pengelolaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Musabaqah Hifzil Hadis, Jumat (27/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis memperkuat tradisi keilmuan Al-Qur’an dan Hadis di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam lanskap dunia Melayu-Islam.

FGD tersebut dilaksanakan dalam rangkaian kunjungan hormat Ahli Lembaga Pemegang Amanah YADIM ke IAIDU Asahan pada 26–27 Desember 2025. Kunjungan ini bertujuan mempererat jejaring dakwah dan akademik lintas negara, sekaligus mengembangkan model kolaborasi keilmuan Islam yang berkelanjutan antara Indonesia dan Malaysia, dengan perguruan tinggi sebagai simpul penggerak utama.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran pimpinan IAIDU Asahan, meliputi para Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas, Ketua Program Studi, Kepala Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BPPM), dan Kepala Lajnah Tahsin Tilawatil Qur’an (LTTQ). Forum FGD dirancang sebagai ruang diskusi ilmiah dan strategis untuk merumuskan pendekatan pengelolaan MTQ dan Musabaqah Hifzil Hadis yang lebih sistematis, profesional, berkelanjutan, dan berdampak luas.

FGD menghadirkan Ustaz Dr. H. Bashir bin Mohamed Al-Azhari, Ahli Lembaga Pemegang Amanah YADIM, sebagai narasumber utama. Hadir pula Ustadz H. Ahmad Kosim Marpaung, S.Ag., M.Si, Wakil Ketua MUI Kabupaten Asahan sekaligus Ketua I LPTQ Asahan dan Ketua Tim IMTAQ Kabupaten Asahan, serta Drs. H. Sofyan Karim, Lc., S.Pd.I., M.A., Pengurus LTTQ IAIDU Asahan sekaligus Dewan Hakim Musabaqah Hifzil Hadis.
Dalam paparannya, Dr. Bashir menegaskan bahwa MTQ dan Musabaqah Hifzil Hadis tidak semestinya diposisikan hanya sebagai agenda seremonial atau kompetisi rutin, melainkan harus dikembangkan sebagai instrumen strategis pembinaan keilmuan Al-Qur’an dan Hadis. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Bashir juga memaparkan pengalaman Program Sama’ Hadis Internasional di Malaysia, yang telah berjalan selama dua tahun terakhir dengan melibatkan para musnid hadis dan peserta dari berbagai negara. Program ini, menurutnya, dapat menjadi model inspiratif dalam membangun ekosistem keilmuan hadis lintas negara yang berakar pada tradisi sanad dan kajian akademik yang kuat.

Sementara itu, Ustaz Ahmad Kosim Marpaung menekankan bahwa keterlibatan MUI dan LPTQ dalam pengelolaan MTQ dan Musabaqah Hifzil Hadis merupakan wujud tanggung jawab keulamaan dalam menjaga tradisi keilmuan Al-Qur’an dan Hadis, pendalaman makna, serta relevansi nilai-nilai keduanya dalam kehidupan umat. Ia menilai sinergi antara ulama dan akademisi menjadi kunci agar kegiatan musabaqah benar-benar memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kualitas keberagamaan masyarakat.

Senada dengan hal tersebut, Ustadz Sofyan Karim menjelaskan bahwa Musabaqah Hifzil Hadis dapat dikembangkan sebagai model pembelajaran hadis yang integratif, yang menggabungkan aspek hafalan, pemahaman, kritik sanad, syarah, serta implementasi nilai-nilai hadis dalam konteks sosial. Pendekatan ini diharapkan mampu melahirkan penghafal hadis yang tidak hanya kuat secara memori, tetapi juga matang secara metodologis dan etis.

FGD berlangsung dalam suasana dialogis dan konstruktif, ditandai dengan diskusi aktif antara narasumber dan para peserta. Sejumlah gagasan strategis mengemuka, mulai dari penguatan tata kelola MTQ, integrasi Musabaqah Hifzil Hadis ke dalam kurikulum perguruan tinggi dan pesantren, hingga peluang kerja sama lintas negara dalam pengembangan kegiatan keilmuan Al-Qur’an dan Hadis.

Melalui forum ini, IAIDU Asahan, MUI Kabupaten Asahan, dan YADIM Malaysia menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama dalam pengelolaan MTQ dan Musabaqah Hifzil Hadis sebagai bagian dari penguatan tradisi keilmuan Al-Qur’an dan Hadis di Asia Tenggara. Sinergi ini diharapkan mampu melahirkan model pembinaan keilmuan Islam yang relevan dengan tantangan zaman, sekaligus berkontribusi nyata bagi penguatan peradaban Islam di kawasan regional.